kebudayaan Upacara Siraman Pusaka Gong Kyai Pradah | |||||||||
Upacara adat Siraman Pusaka Gong Kyai Pradah merupakan salah satu bentuk budaya lokal di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Tradisi ini sampai sekarang masih tetap diselenggarakan oleh masyarakat pendukungnya, yaitu setahun dua kali di Lodoyo, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Hal ini karena masyarakat pendukungnya percaya bahwa tradisi ini masih bermanfaat dalam kehidupannya.
Pelaksanaan upacara adat siraman pusaka tersebut merupakan bentuk pemeliharaan secara tradisional benda peninggalan nenek moyang yang berupa Gong bernama Kyai Pradah, sehingga dengan pemeliharaan ini pusaka Gong Kyai Pradah akan tetap lestari.
Tradisi Siraman Pusaka Gong Kyai Pradah dapat menambah rasa persatuan dan kegotongroyongan antar warga Lodoyo. Selain itu pelaksanaan tradisi tersebut juga dapat menambah pendapatan masyarakat setempat. Kegiatan ini menjadi salah satu aset wisata budaya di Lodoyo khususnya dan di Kabupaten Blitar pada umumnya.
Upacara adat siraman pusaka Gong Kyai Pradah banyak mengandung nilai-nilai budaya luhur warisan nenek moyang, oleh karena itu sebaiknya tradisi tersebut tetap dilestarikan dan diinternalisasikan kepada generasi muda supaya mereka tidak lepas dari akar budayanya.
Waktu pelaksanaan tradisi siraman pusaka Gong Kyai Pradah setahun dua kali, berdasarkan perhitungan kalender Jawa yaitu setiap tanggal 12 Mulud dan tanggal 1 Sawal. Penentuan tanggal pelaksanaan tersebut berdasarkan pesan dari Pangeran Prabu yang diwariskan secara turun-temurun kepada generasi penerusnya.
Makanan khas
Wajik KLetik
Wajik kletik bikinan Blitar ini sangat menonjolkan ke khasan rasa yang tidak akan anda dapatkan pada wajik kletik yang berasal dari daerah lain selain blitar. rasanya kletik-kletik, manis dan kasar dilidah.
Ciri khas
Kota Blitar terkenal
sebagai tempat dimakamkannya presiden pertama Republik Indonesia,Sukarno.
Selain
disebut sebagai Kota Patria, kota ini juga disebut sebagai Kota PETA (Pembela Tanah Air) karena di bawah kepimpinanan Suprijadi,
Laskar PETA melakukan perlawanan terhadap Jepang untuk
pertama kalinya pada tanggal 14 Februari 1945 yang menginspirasi timbulnya perlawanan menuju
kemerdekaan di daerah lain.
|
Rabu, 01 Oktober 2014
Blitar Kota Patria
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar